Rabu, 20 Februari 2019

Reuni Lintas Yudha Keluarga Besar Alumni Resimen Mahasiswa 907 UNTAG Semarang

Jateng7. Semarang - Keluarga besar alumni Resimen Mahasiswa 907 UNTAG Semarang, yaitu dikomandoi oleh sang Ketum H. Harsoyo juga menjabat sebagai PR III Universitas 17 Agustus Semarang mengadakan Musker/Rakor atau konsolidasi organisasi dengan tema "Menggalang Soliditas Menjaga NKRI" sebagai konsolidasi lintas Yudha saat ini, Kamis tgl (21/02/19).

Jejak rekam perjuangan alumni 907 Untag Semarang.

Adapun acara tersebut akan dilangsungkan di Villa Vanaprastha Gedong Songo Bandungan, dengan Dansatgas Seno Susanto ST beserta semua divisi yang sudah masuk dalam kepanitiaan.

Mengenang kebesaran Batalyon 907 yang sudah berdiri awal tahun 1963 yang sudah berkiprah sejak lama, bahkan jejak rekam YON 907 saat sebagai Satgas Timor Timor maupun sebagai Satgas Pasukan Pengamanan PBB menjadi track record bahwa Resimen Mahasiswa cukup mumpuni dalam pendidikan yang termaktub dalam UU Bela Negara sebagai CadNas sesuai dengan UUD'45 pasal 30 ayat 1.

Kolaborasi sesama anggota alumni inilah yang membuat dasar diadakannya "Reuni Lintas Yudha" yang tergabung dalam Satgas Soliditas Menjaga NKRI.

Pasukan khusus berani mati ini tidak pernah kendor dalam semangat membela Negara dalam sendi sendi bermasyarakat, berbangsa dan Bernegara mencakup dalam semua aspek bidang pendidikan, hukum, ekonomi maupun kelola tata pemerintahan.

Adapun semangat itu masih terngiang dalam sebuah lagu mars kebesaran 907 ;

Tinggalkan Ayah Ibu, tinggalkan ayah tinggalkan ibu, ijinkan kami pergi berjuang, di bawah kibaran sang merah putih, majulah ayo maju menyerbu...SERBU...tidak kembali pulang...

Sebelum kita yang menang..PASTI MENANG, walau mayat terdampar di medan perang, untuk bangsa kami kan berjuang, maju ayo maju ayo terus maju, singkirkanlah dia..dia..dia.

Kikis habislah mereka musuh negara
Wahai kawanku resimen mahasiswa
Dimana engkau berada, teruskan perjuangan para pahlawan, demi bangsa kami kan berjuang.

Semangat Menwa di dalam pertempuran tidak pernah masuk koran, Mati dalam perang suatu kebanggaan, Komando baret ungu pasukan berani mati, Majulah ayo terus maju, Sampai titik darah penghabisan.

Suatu kebanggaan tersendiri bahwasanya seluruh anggota keluarga besar KAMENWA 907 UNTAG Semarang bisa hadir mewarnai reuni lintas Yudha ini, berharap berkumpul maupun mengenang kembali masa yang sudah lampau terlewati itu.

Gedong Songo tanggal 23 - 24 Maret 2019.

Kehadiran seluruh para Alumni 907 akan menjadi sebuah memontum dari sebuah sejarah besar yang akan dicatat oleh sejarawan bahwa eksistensi dan keberadaan "KAMENWA" 907 memberikan sumbangsih yang cukup besar kepada Bangsa dan Negara Republik Indonesia. (Catur Yoga)

Sabtu, 16 Februari 2019

Hari PERS Nasional Forum Wartawan Pati Gelar Tasyakuran Bersama Bupati Pati

Jateng7. Pati - Tasyakuran Hari Pers Nasional (HPN) 2019 digelar di tempat spesial di Pati, yakni Pusat Kuliner Pati, tepatnya di belakang Gedung Olah Raga (GOR) pati Pesantenan turut Desa Puri, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Sabtu tgl (16/02/19).

Mr. Didik Handoyo saat pemotongan tumpeng bersama Bupati Haryanto.

Kegiatan hari pers ini dihadiri oleh Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, Sekda Pati Suharyono, Kapolres Pati AKBP Jon Wesly Arianto SIK, Dandim Pati Letkol Arm Arief Darmawan S.Sos, segenap OPD Kabupaten Pati, serta Wartawan Pati.

Ketua Forum Wartawan Pati (FWP) Alman Eko Darmo yang juga ketua panitia kegiatan mengucapkan terimakasih atas kehadiran Forkopimda dan jajaran OPD Kabupaten Pati.

Dalam memperingati Hari Pers Nasional HPN juga mengadakan hiburan OM Mahabarata dan ketoprak Laras Budoyo “dalam wadah perkumpulan Forum Wartawan Pati (FWP) ini harapannya, pers di Kabupaten Pati dapat membangun menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital.

Dalam sambutannya, Bupati Haryanto mengapresiasi kegiatan di tempat baru tersebut. Pihaknya berharap, wartawan atau jurnalis di Pati untuk memerangi tersebarnya hoax yang marak di media sosial," ujarnya.

Tidak terlepas itu FWP sebagai forum wartawan Pati menjadi komunitas awak media yang tergabung dalam para jurnalis online maupun mingguan yang sekretariatnya ada di TPA Sukoharjo Pati. ($.boy)

Selasa, 05 Februari 2019

Kedai Perko Menjadi Icon Tempat Nongkrong Berbagai Lintas Komunitas di Pati

Jateng7. Pati - Kedai Perko menjadi salah satu kedai kopi yang lagi hits saat ini, selain tempat nongkrong berbagai komunitas anak muda seperti komunitas fotografi, komunitas mobil, komunitas sepeda motor dan berbagai komunitas perupa lainnya, selain tempat nongkrong juga menjadi tempat spot foto yang bagus, Selasa tgl (05/02/19).

Bersama komunitas seniman musik Pati & Ipung gitaris Power Metal (Band legendaris).

Juga live musik setiap hari Jum'at malam yang selalu di isi oleh band Staccato dengan personil mas Adi salah satu personil music band di Pati yang sering tampil di kafe dan Resto.

Perko indentik dengan kawula muda berbagai kalangan, sejarah Kedai Perko sendiri berdiri pada tahun 2013 saat itu masih di emperan Pecinan dengan CEO Andry Sudianto Prasetyo.

Dan sekarang pindah ke jalan Pemuda no. 333 belakang dealer Daihatsu hingga sekarang ini dengan tempat parkir yang luas sehingga menambah kenyamanan para pengunjung.

Kedai Perko telah menjadi icon baru para pemburu dan pencinta kopi Nusantara dengan berbagai kopi khas seluruh Nusantara dengan aromanya yang selalu fresh, selain menyediakan berbagai minuman fresh drink dari campuran buah buahan yang segar.

Dengan tempat bangunan yang nyaman menyerupai kafe clasik menjadi sangat disukai oleh para penghobi fotografer yang hampir tiap minggunya selalu ada whorshop tentang fotografer, yang baru saja selesai yaitu dengan tema "Karakter Cahaya dari Sudut Pandang Pelukis".

Hal inilah yang sangat menarik para pemerhati seniman Pati dalam berbagai aliran baik musik, pelukis, perupa dan komunitas seni yang lainnya dalam diskusi yang menarik untuk disimak dalam perjalanan dan perkembangan seni saat ini.

Tempat yang nyaman menjadi pilihan tersendiri bagi berbagai kalangan baik dari komunitas anak muda maupun dari komunitas lainnya menambah keakraban untuk lebih intens dengan suasana klasik menambah suasana lebih syahdu.

Model dan fotografer dalam sesi pemotretan.

Bang Andry sebagai owner Kedai Perko sangat mengapresiasi semua kegiatan yang ada selama ini, yang penting bisa menambah tali persaudaraan antar teman teman komunitas lainnya.

Harapannya agar Kedai Perko bisa lebih maju dan mendapatkan tempat tersendiri diberbagai kalangan, dan sebagai wadah tongkrongan anak muda yang positif dengan memperkenalkan tempat wisata maupun seni dan budaya yang khususnya di kota Pati sendiri," terang mas Andry. (Roi)

Minggu, 03 Februari 2019

Bupati Haryanto Bersama Sekda Dalam Dialog Dengan Wartawan Pati

Jateng7. Pati - Bertempat dipendapa kabupaten, Bupati Pati ajak berdialog bersama dengan wartawan Pati yang bertajuk “ngobrol bareng dengan wartawan”untuk mensikapi berita hoax  dan kemajuan pembangunan di wilayah Kabupaten Pati.

Dialog bersama dengan Bupati dan OPD untuk kemajuan kabupaten Pati.

Dalam dialog  dipandu oleh Kabag Humas Setda Pati, Ahmadi S.Pd, MM sekaligus perkenalan sebagai Kabag Humas baru,  kepada awak media yang dihadiri jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Suharyono dan wartawan yang tergabung dalam media FWP dan FORJIP Pati.

Kegiatan yang dikemas dalam FGD (Focus Group Discussion) tersebut menjadi bagian program Humas Setda Pati sebagai wujud dalam memberikan wadah para jurnalis   memberikan andil untuk menyuarakan topik yang berkembang dalam pembangunan Kabupaten Pati.

FGD yang dilaksanakan setiap bulan ini sebagai wujud kepedulian Pemkab Pati menampung kegiatan positif dan membangun bagi para jurnalis dalam pemberitaan.

Saat berdialog dengan wartawan baik yang tergabung dalam Forum Wartawan Pati (FWP) dan Forum Jurnalistik Independen Pati (Forjip) di pendapa Jumat (01/02/19) malam, dalam kesempatan itu, Bupati Haryanto mengingatkan, kepada wartawan agar tidak terjebak dalam berita hoak. 

Dengan informasi yang ditulis untuk disajikan kepada pembaca/pemirsa harus benar-benar dicek kebenarannya.

Bupati Haryanto mengajak warga Kabupaten Pati untuk tidak gagal paham. Sehingga bisa memahami hal-hal yang seharusnya dipahami secara benar.  

Haryanto juga  menekankan,” agar jajaran pimpinan OPD jangan takut terhadap kritik, sebab, dengan kritik adalah sama saja diingatkan.

Kritik boleh asal di berikan solusinya, karena diingatkan, berarti ada yang kurang sehingga perlu ada yang harus dibenahi dan ditingkatkan.

''Jika tidak ada kritik, merasa semua sudah benar dan semua sudah baik, sehingga bisa menjadi lupa  tidak terkontrol,” tandasnya.

Apalagi, bagi awak media sosial dengan kecanggihan teknologi ITE yang tak bisa dibendung lagi, maka sebagai penyaji berita juga dituntut tanggung jawab, termasuk dalam menyampaikan kritik juga harus selektif.

Sebab, pihaknya juga tidak alergi terhadap kritik asal kritik yang disampaikan itu benar-benar konstruktif,” ujarnya.

Menurut buapti, selama ini juga merasa sangat terbantu dengan berita-berita yang disajikan para wartawan dalam upaya untuk bersama-sama membangun dan mewujudkan  Pati ke depan lebih maju.

Sebab, dengan pemberiataan yang selalu tersaji dengan cepat semua peristiwa yang terjadi hari ini bisa langsung diketahui dengan cepat pula.

Lebih - lebih dengan berita yang tersaji secara ''online'' begitu cepat beredar sehingga melalui kecanggihan teknologi informasi ini.

Hariyanto mengakui saat membaca berita yang tersaji, selalu mencatat semua pernyataan yang disampaikan pembuatnya.

Akan tetapi yang berkait dengan berita, jika dirasakan belum jelas apa permasalahannya, agar tidak gagal paham lebih baik ditanyakan kepada pimpinan OPD yang berkompeten, agar menjadi berita yang berimbang.

Kendati demikian, upaya wartawan yang ahli menyusun kalimat memang harus bisa mengejar dan menyajikan berita yang viral.

Akan tetapi ada juga berita yang viral dan berdampak tidak bagus di antaranya   berita di mana semua media menulis  seorang pengemis yang mempunyai aset mencapai Rp 1,4 miliar.

''Akan tetapi, di satu sisi berita tersebut sangat tidak cocok jika sampai diikuti dan ditiru oleh yang lain, sehingga berita-berita seperti itu terlebih dahulu harus difilter sebelum disiarkan atau ditayangkan," tegas bupati.

Wabup Pati Saeful Arifin menambahkan,” hasil karya seorang jurnalis sangat berperan dalam pembangunan di Pati. 

Pemberitaan menarik yang di sajikan sangat berdampak menuju perkembangan Pati yang lebih signifikan.

Rasa nasionalisme dan kebanggaan Kabupaten Pati perlu ditonjolkan dengan tulisan para media,”ujar wabup singkat.

Sekda Pati Suharyono juga mengajak media untuk mendukung kemajuan pembangunan di segala sektor Kabupaten Pati. Terutama sektor wisata yang perlu promosi dari media.

Tidak lepas dari UMKM juga perlu dikembangkan dalam mendukung sektor perekonomian. Sekda minta supaya para jurnalis mendukung supaya Pati lebih maju dan banyak investor yang masuk.

Diakhir acara Kabag Humas merangkum dialog yang bisa membawa perubahan untuk kemajuan Pati dalam kecanggihan teknologi ITE dan berita yang tersaji secara ''online'' agar tidak gagal paham dan kritik yang konstrutif.

Harapannya, semoga hubungan baik yang sudah terjalin dipertahankan baik dalam informasi publik dan pemberitaan yang positif membangun,”tutupnya kabag humas. ($.roy)

Related Post